thumb

108 Praja IPDN Kampus Kalbar Kunjungani Pemkot Pontianak

PONTIANAK – 108 Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota Pontianak.

 

Kunjungan yang dilakukan pada Selasa (24/6/2025) diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Pontianak Amirullah di Ruang Rapat Kantor Wali Kota Pontianak

Dalam sambutannya Sekretaris daerah Kota Pontianak menekankan pentingnya kedisiplinan, integritas dan performa akademik sebagai dasar pembentukan calon pemimpin masa depan.

Amirullah mengeaskan bahwa salah satu indikator utama keberhasilan pendidikan adalah nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). 

 

"IPK masih menjadi alat ukur utama dalam dunia pendidikan kita saat ini. Kalau tidak memenuhi passing grade atau standar yang ditetapkan, bisa berdampak pada keberlanjutan studi, bahkan sampai dikeluarkan dari pendidikan," jelasnya

 

Amirullah juga mengingatkan pentingnya menjaga sikap, menghormati pengasuh dan dosen, serta menjunjung etika dalam proses belajar. 

 

"Tidak ada satu pun dosen atau pengasuh yang ingin menyesatkan. Mereka ingin membentuk adik-adik praja menjadi calon pemimpin yang baik dan berkarakter," tuturnya di hadapan para praja

 

Selain itu Amirullah juga mengingatkan bahwa mengandalkan ingatan saja tidak cukup. Harus membiasakan di dalam dunia kerja, yaitu mencatat setiap agenda, rapat, atau tugas.

 

"Saya selalu membawa catatan. Ini sangat membantu saya dalam mengingat dan menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu," ungkapnya.

 

Lebih lanjut Sekretaris Daerah Kota Pontianak mengajak seluruh praja IPDN Kalbar untuk menjadi peserta didik yang baik dan bertanggung jawab, serta menjaga semangat dan disiplin dalam setiap proses pembelajaran. 

 

"Percayalah, disiplin adalah kunci keberhasilan. Jangan tunda pekerjaan, lakukan sekarang juga," ujarnya.

 

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur IPDN Kalbar Azharisman Rozie, Azharisman Rozie menjelaskan bahwa sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi, IPDN menekankan pada pembelajaran berbasis praktik. Oleh karena itu, sebagian besar dosen IPDN merupakan mantan praktisi pemerintahan yang memiliki pengalaman lapangan.

 

"Sebanyak 60 persen dosen kami berasal dari kalangan praktisi yang pernah menjabat di jabatan struktural pemerintahan. Ini penting agar Praja dibekali dengan pengetahuan sekaligus pengalaman nyata di lapangan," jelas Azharisman

 

Kegiatan praktikum tahun ini difokuskan pada pengenalan dan pemahaman manajemen pemerintahan daerah. Para Praja akan diterjunkan ke berbagai perangkat daerah untuk mempelajari langsung proses administrasi dan tata kelola pemerintahan.

 

"Para Praja akan belajar langsung di Badan Kepegawaian Daerah terkait manajemen aparatur sipil negara, di BPKAD tentang manajemen keuangan dan aset daerah, serta di DPMPTSP mengenai pelayanan publik," jelasnya.

 

Dalam kesempatan tersebut Azharisman juga menuturkan bahwa praktikum ini juga menjadi bagian dari evaluasi akademik Praja. Tidak ada lagi ujian akhir semester dalam bentuk teori, karena penilaian akan dilakukan berdasarkan laporan hasil praktik lapangan.

 

"Praja akan diuji berdasarkan kemampuan mereka mengidentifikasi, memahami, dan melaporkan kondisi serta sistem manajemen yang diterapkan di Perangkat Daerah tempat mereka praktik," jelasnya. (FdL/TPWBKPSDM/prokopim)